global_02 フィルダコラム

インドネシアのローカル ベースのソーシャル メディア アプリケーション

情報技術の急速な発展は、社会に変化をもたらします。ソーシャルメディアの誕生により、人々の行動パターンは、文化、倫理、既存の規範に変化をもたらします。
FacebookやWhatsAppやInstagramやTwitter などの人気のあるソーシャル メディアについて言及できます。
ソーシャル メディアは非常に人気があり、そのユーザーはさまざまな国やさまざまな社会圏から来ています。ソーシャル メディアは、ユーザーのための優れたコミュニケーション エコシステムを構築し、世界のさまざまな場所からの情報の広い扉を開きます。

 

 

FacebookやWhatsAppやInstagramやTwitterが国際ベースのソーシャル メディアである場合、インドネシアにはローカル ベースのソーシャル メディア アプリがあります。
このソーシャル メディア アプリは 「Sebangsa」 と呼ばれます。Sebangsa アプリは 2014 年から存在しています。
このアプリは、Enda Nasution と Indira B. Widjonarko によって設立されました。「ヌサンタラ」をテーマに、インドネシアの大きな祝日に合わせた魅力的なステッカー コンセプトのセバンサには、モンクルン (モンスター アンクルン) という名前のマスコットがいます。

 

 

一般的に、Sebangsaの外見は、さまざまなマルチメディア コンテンツのタイムラインを持つ Facebook や Twitter とほぼ同じです。
インドネシアのソーシャル メディア プラットフォームである Sebangsa は、ソーシャル メディアの使用に並々ならぬ関心を持つインドネシアの人々のニーズに対応するコミュニティ ソーシャル マーケットプレイスとして設計されています。

          

 

Sebangsa ユーザーは、写真やステータスなどをアップロードするアクティビティを実行できます。
お互いに友達になると、ユーザーはお互いにコメントを送信したり、アップロードしたものをサポート (Like) したりできます。公平を期すために、ユーザーは作成された投稿に対して不承認 (Dislike) を表明することもあります。

Sebangsa は、コミュニティがメンバー間の親密さを生み出し、コミュニティに利益をもたらすことを目的とした実際の行動 (ソーシャル イベントやソーシャル アクション) を行えるようにすることを目的としています。
一緒に料理イベントを企画したり、会議室を貸したり、イベントの参加者を探したり。
ユーザーはまた、寄付を集めて新しい交流方法を生み出し、インドネシア コミュニティの独特のスタイルでユニークな体験をすることもできます。

     

 

Sebangsaには、人数制限なしでメンバーを収容できるグループ機能も搭載されています。
さらに、Sebangsa はインドネシアの出稼ぎ勤務者向けのコンテンツも提供しています。
Sebangsaには、マイケル ジャクソン愛好家コミュニティやスカウト愛好家コミュニティなど、いくつかのコミュニティが参加しています。

グループ機能を主力として、スペシャルコンテンツやスペシャルスタンプ、日常会話でよく使われるスラングまでを盛り込んだアプリです。ローカル コンテンツが多いため、このアプリのすべてのナビゲーションで言語はインドネシア語を使用しています。このアプリはハッシュタグやタイムラインなどを搭載しています。

Sebangsaで得られるその他の機能には、他のユーザーと直接通信するための「Japri」サービスが含まれます。
警察や最寄りの消防署に緊急ニュースを提供する「911」機能もあります。
「パニックメッセージ」と「念のため送信」機能もあり、それぞれが近くの5人に緊急メッセージを送信する機能と、GPSアクティベーションを使用して特定の人を監視する機能を備えています.

 

      

 

これまでのところ、約 50 人のインドネシア人従業員を抱える同社は、海外に拡大する計画はありません。
しかしもちろん、セバンサは、インドネシアの出稼ぎ勤務者や海外にいるインドネシア人に門戸を開いています。
このユーザー生成のコンテンツ ベースのアプリは、ユーザーの役割がどの程度アクティブであるかに大きく依存します。そのため、開発者は、最もアクティブなユーザーに報酬を与えるリーダーボードにゲーミフィケーションの概念を挿入します。

 

 

Bahasa Indonesia

 

Aplikasi Media Sosial Berbasis Lokal di Indonesia

 

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Sebut saja media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan Twitter. Media sosial tersebut sangat populer dan penggunanya berasal dari berbagai negara serta berbagai kalangan masyarakat. Media sosial membangun ekosistem komunikasi yang baik bagi para pengguna dan membuka pintu informasi yang luas dari berbagai belahan dunia.

Jika Facebook, WhatsApp dan Twitter adalah media sosial berbasis internasional, Indonesia memiliki aplikasi media sosial yang berbasis lokal. Aplikasi media sosial ini adalah Sebangsa.  Aplikasi Sebangsa sudah berdiri sejak tahun 2014 yang lalu. Aplikasi ini didirikan oleh Enda Nasution dan Indira B. Widjonarko. Mengusung tema “Nusantara” dengan konsep stiker menarik yang menyesuaikan dengan hari-hari besar di Indonesia, Sebangsa memiliki maskot bernama Monklung (Monster Angklung).

Tampilan Sebangsa secara umum hampir sama dengan Facebook dan Twitter yang memiliki timeline dengan beragam konten multimedia. Platform media sosial Indonesia, Sebangsa didesain sebagai social marketplace komunitas yang mengacu pada perilaku kebutuhan masyarakat Indonesia yang memiliki minat luar biasa pada penggunaan media sosial.

Pengguna Sebangsa bisa melakukan aktivitas mengupload foto, status dan lain sebagainya. Bila sudah saling berteman, pengguna bisa saling berkirim komentar atau sekedar mendukung (like) apa yang diunggahnya. Supaya adil, pengguna juga boleh menyatakan ketidaksetujuannya (dislike) atas postingan yang dibuat.

Sebangsa bertujuan agar komunitas dapat melakukan aksi nyata (social events dan social actions) yang bertujuan untuk menciptakan keakraban antar anggota, dan bermanfaat bagi komunitasnya seperti membuat acara masak bersama, meminjamkan ruang pertemuan, mencari peserta, hingga mengumpulkan donasi guna menciptakan cara berinteraksi baru, dan pengalaman unik dengan gaya khas komunitas di Indonesia.

Sebangsa juga dilengkapi dengan fitur grup yang bisa menampung anggota tanpa ada batasan dalam hal jumlahnya. Selain itu, Sebangsa juga secara khusus menyediakan konten untuk Buruh Migran Indonesia. Ada juga beberapa komunitas yang sudah tergabung di dalam Sebangsa, seperti komunitas pecinta Michael Jackson dan juga komunitas pecinta Pramuka.

Mengusung fitur grup sebagai fitur andalannya, aplikasi ini berusaha menyediakan konten khusus, stiker khusus, bahkan juga disediakan bahasa gaul yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Karena kental dengan konten lokal, maka bahasanya menggunakan Bahasa Indonesia di setiap navigasinya. Dilengkapi dengan tagar (tanda pagar), linimasa dan lain sebagainya.

Fitur lain yang bisa didapatkan di Sebangsa antara lain adalah layanan “Japri” untuk berkomunikasi secara langsung dengan sesama pengguna lain. Ada juga fitur “911” yang berfungsi untuk memberikan kabar darurat kepada kepolisian atau kepada pemadam kebakaran terdekat. Ada juga fitur “Pesan Panik” dan “Kirim Jaga-jaga” yang masing-masing memiliki fungsi untuk mengirim pesan darurat kepada lima orang terdekat dan juga memonitor orang tertentu menggunakan aktivasi GPS.

Sejauh ini, perusahaan yang memiliki sekitar 50 karyawan asli orang Indonesia ini belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Namun tentunya Sebangsa tetap terbuka bagi TKI atau siapa saja orang Indonesia yang berada di luar negeri. Aplikasi berbasis user-generated content ini sangat bergantung pada seberapa aktif peran penggunanya, sehingga pengembang menyisipkan konsep Gamifikasi pada Leaderboard yang memberikan penghargaan bagi para pengguna teraktif.

 

 

English

 

Locally Based Social Media Applications In Indonesia

 

The rapid development of information technology brings a change in society. The birth of social media makes people’s behavior patterns experience a shift in culture, ethics and existing norms. We can mention some of popular social media like Facebook, WhatsApp, Instagram and Twitter. Social media is very popular and its users come from various countries and various circles of society. Social media builds a good communication ecosystem for users and opens a wide door of information from various parts of the world.

If Facebook, WhatsApp, Instagram and Twitter are international-based social media, Indonesia has local-based social media applications. This social media app is called Sebangsa. The Sebangsa application has been around since 2014. This application was founded by Enda Nasution and Indira B. Widjonarko. Carrying the theme “Nusantara” with an attractive sticker concept that adapts to big holidays in Indonesia, Sebangsa has a mascot named Monklung (Monster Angklung).

In general, Sebangsa‘s appearance is almost the same as Facebook and Twitter, which have a timeline with a variety of multimedia content. The Indonesian social media platform, Sebangsa is designed as a community social marketplace that refers to the behavior of the needs of the Indonesian people who have an extraordinary interest in the use of social media.

Sebangsa users can carry out activities to upload photos, statuses and so on. When they are friends with each other, users can send comments to each other or just support (like) what they upload. To be fair, users may also express their disapproval (dislike) for the posts made.

Sebangsa aims to enable the community to take real actions (social events and social actions) that aim to create intimacy between members, and benefit the community. Such as organizing cooking events together, lending meeting rooms, finding participants, to collecting donations to create new ways of interacting, and a unique experience with the distinctive style of the Indonesian community.

Sebangsa is also equipped with a group feature that can accommodate members without any limitations in terms of number. In addition, Sebangsa also specifically provides content for Indonesian Migrant Workers. There are also several communities that have joined in Sebangsa, such as the Michael Jackson lover community and also the Scout lover community.

Carrying the group feature as its flagship feature, this application tries to provide special content, special stickers, and even slang that is often used in daily conversation. Because it is thick with local content, the language uses Bahasa Indonesia in every navigation. Equipped with hashtags, timelines and so on.

Other features that can be obtained at Sebangsa include the “Japri” service to communicate directly with other users. There is also a “911” feature that serves to provide emergency news to the police or the nearest fire department. There are also “Panic Message” and “Send Just in case” features, each of which has a function to send emergency messages to five people nearby and also monitor certain people using GPS activation.

So far, the company, which has around 50 Indonesian employees, has no plans to expand overseas. But of course, Sebangsa remains open to Indonesian Migrant Workers or any Indonesian who is abroad. This user-generated content-based application is very dependent on how active the user’s role is, so the developer inserts the concept of Gamification on the Leaderboard which rewards the most active users.

 

事例ダウンロードはこちら
事例ダウンロードはこちら